Terhipnotis Delft di Minggu Perdana Part 1
Sunday, 25 March 2018
Add Comment
Minggu
Pertama yang “ Impressive”
Di hari pertama tiba
di kota Delft, kami langsung bergegas ke asrama Mina Hostel khusus untuk mahasiswa yang jaraknya tidak terlalu jauh
dari kampus UNESCO –IHE Delft, Institute for Water Education.
UNESCO IHE Delft, 2016 |
Sepanjang
perjalanan hingga sampai di Mina Hostel kami menyaksikan pemandangan yang
berbeda dengan alam Indonesia pastinya. Cuaca dingin , itu pasti, namun yang
jelas kita harus siap menghadapi cuaca ekstrim dingin di Belanda ini. Kota
Delft ini sangat khas , karena hanya dengan 15 menit saja kita sudah bisa
sampai di kota Den Hagg ( The Hague ) yang merupakan pusat pemerintahan
Belanda. Ini meruapakan suatu keunikan juga karena ibu kota jsutru bukan pusat
pemerintahan , dalam hal ini Amsterdam justru hanya pusat bisnis dan hiburan
metropolitan.
Pemandangan sepanjang perjalanan yang memanjakan mata |
Di sore yang sama kami di ajak jalan –jalan untuk pengenalan lingkungan seputaran Delft, seperti mendatangi toko-toko terdekat, akses –akses yang mempermudah kita dalam mobilitas sehari-hari ,
TOKO –TOKO di Delft, Belanda
Kami sempat
diperkenalkan dengan toko POLAT/BAHAR, salah dua toko kelontong yang menjual khusus
bahan makanan yang 100 % di jamin ke-halal-annya. Selain halal, juga
menyediakan bahan makanan asli ASIA, termasuk Indonesia, seperti Indomie, Kecap
dan sambel ABC. Toko ini dikelola oleh
orang Turki. Ada juga toko ALDI , yakni toko kelontongan juga , tapi
hanya menjual makanan yang terbatas, sayura-sayuran dan daging sepertinya “
tidak “ diperjual belikan disini, namun bahan makanan yang lain tersedia
termasuk buah-buahan. Kelebihan dari toko ini adalah adanya dijualnya barang
atau alat rumah tangga serta pakaian khas Belanda, termasuk sepatu dan jake
musim dingin, sedangkan untuk membeli alat tulis menulis, peralatan hidup sehari-hari bisa mengunjungi ALDI SHOP. yang paling terkenal karena lengkapnya bahan makanan yakni JUMBO, bisasanya saya sering ke Jumbo Dehoven
Toko ALDI Delft |
ACTION, Source : Google Courtesy |
Jumbo di Dehoven , Source : Google Courtesy |
Bahar Shop |
Sekitar Polat |
Hari berikutnya , kami
sempat melihat juga pasar pagi yang menjual barang-barang murah yang masih
berkualitas, lebih tepatnya “ second hand “ stuffs ( bahan bekas) yang
bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau. Pasar ini sangat cocok
bagi mahasiswa yang ingin berhemat agar memiliki tabungan untuk di bawah ke
tanah air. Secara harga pakaian, barang elektronik , dan alat-alat lainnya di
Belanda terbilang mahal. Kota Delft sejujurnya adalah kota yang mahal namun di
balik itu kota ini sangat tenang dan nyaman. Juga banyak yang mengatakan kota
ini adalah kota “ pendidikan” walaupun sebagai kota kecil hanya beberapa
universitas saja yang cukup terkenal.
TRANSPORTASI
a. Bersepeda + Pejalan Kaki
Tidak
jauh berbeda dengan kota lainnya di Belanda, alat transportasi utama di Delft
adalah sepeda, ya saya bersepeda di kota ini. Wajar jika Belanda adalah salah
atu negara yang udaranya paling bersih di dunia. Kabarnya mobil dan kendadaraan
lain harganya sangat mahal, dikenai pajak yang tinggi, dan pastinya harga bahan
bakar sudah pasti juga tinggi. Jujur saya menjadi sangat sederhana di kota ini,
hanya naik sepeda, di jalanan pun jarang sekali saya menemukan mobil mewah,
justru mobil antik berseliweran di jalanan. Saya rasa orang Belanda memang bangsa yang “ tidak suka hidup
bermewahan “ dan yang pasti mereka “ tidak gengsi” tapi lihatlah betapa majunya
negara mereka. Justru ini perlu di contoh oleh orang Indonesia. Tapi tidak
harus naik sepeda dari Makassar ke Palu hehe….. setidaknya jalan kaki dan naik
sepeda untuk di dalam kota agar bersih dari polusi.
Parkiran sepeda yang aman |
Bersama sepeda kesayangan selama di Belanda |
b. Tram
Satu
mode alat transportasi yang sangat saya gemari adalah tram karena hanya dengan
1.5 - 2.5 euro saja sudah bisa menginjak kota lain dalam sekejap termasuk Den
Hagg, Rotterdam dan Leiden. Jadwal tram relative intensyang bisa di cek di
aplikasi 9292 yang berangkat setiap 5 menit sekali
Tram |
c. Kereta Api
Kereta
api adalah salah yang cukup favorit untuk mobilitas untuk antar kota atau
provinsi yang jaraknya agak jauh misalnya ke Amsterdam , ya kita naik dari
stasiun Delft ke stasiun Amsterdam yang memang jaraknya agak jauh ( butuh ± 1
jam ) .
Dari sisi laku lintas
mereka sangat tertib, bahkan pejalan kaki ada lampu lintasnay sendiri (
weleh..weleh pejalan kaki aja di atur), wajar jika tingkat kemacetan dan
kecelakaan lalu lintas sangat minim. Suasana di malam hari pun sangat tenang,
sehingga pelajar /mahasiswa sangat cocok belajar.
Arsitektur Kota Delft
Secara umum , kota “
biru” yang terkenal dengan sejarah Van Orange yang justru lahir dari kota ini ,
adalah kota yang penuh historis yang laur biasa. Bahkan di Delft Centrum (
pusat kota) Delft ada sebuah gereja yang bernama Oude Kerk ( Gereja Lama)
yang menurut info semua keluarga kerajaan Belanda mulai dari King William I
hingga keturunan kerajaan sekarang di kubur di gereja tersebut.
New Church di Delft Centrum |
Salah satu toko "keramik" khas Delft yang didominasi warna biru |
Tampak betapa tuanya arsitektur di Delft City ( Centrum) |
Hall of Centrum ( tampak dari samping) |
Institusi Air Tertua
Mungkin belum banyak
yang tahu bahwa UNESCO-IHE Delft adalah satu-satunya institusi air yang tertua
di dunia bahkan satu-satunya institute pendidikan air internasional di dunia
yang juga sudah banyak melahirkan ahli air di seluruh dunia.
Spiritualisme
Guna memupuk spiritualisme , sebagai seorang muslim, khususnya di Delft ada 2 masjid yang menjadi andalan yakni Mesjid Turkey ( Sultan Ahmed Mosque) dan Masjid Moroko ( Marokkaanse Sociale Culturele Wereniging Delft) . Lokasi kedua masjid ini tidak terlalu jauhd dari asrama sehingga sangat memudahkan dalam beribadah
Bersambung................
0 Response to "Terhipnotis Delft di Minggu Perdana Part 1 "
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di website kami