Sepasang Suami Istri Untung Tidak Ketulungan , Ternyata Begini Amalannya !

Referensi pihak ketiga

Kisah yang diangkat dari kisah para sahabat Rasulullah , ketika seorang bernama Ubaidillah dari Madinah menuju Syam. Di tengah perjalanan menuju ke Syam, yang saat itu hendak mengunjungi Muawiyah, tiba –tiba turun hujan lebat. Terpaksa bertolak ke Muwairah.

Referensi pihak ketiga

Di perjalanan menuju Muawairah, mereka bertemu dengan sesosok laki-laki berpakaian kumal , tampak seperti seorang yang miskin.

“Sebaiknya derumkan untamu dan turunlah, aku akan menyambut kalian,” kata laki-laki itu.

Mereka di ajak ke rumah laki-laki itu , dan Ubaidillah pun menyetujuinya. Sesampai di rumah maka berteduhlah mereka, dan si laki-laki itu langsung menemui istrinya dan berkata ‘

Referensi pihak ketiga

Siapkanlah kambing kita. Aku akan menyembelihnya sebagai sajian untuk menyambut tamu kita. Aku melihat mereka orang baik. Jika mereka dari Mudhdhar, berarti dari Bani Abdul Muthalib. Jika dari Yaman, berarti dari Bani Aqil Al Marar,”

Sontak istrinya terkejut dengan kata-kata suaminya dengan membalas “

“ Ini kan kambing kita yang terakhir. Kehidupan anak-anak sangat tergantung pada kambing ini. Aku khawatir anak-anak akan kelaparan jika kambing itu kamu sembelih” seraya sedikit memelas

Si laki-laki kembali menegaskan ““Bahkan jika anak-anak kita mati kelaparan itu lebih aku sukai daripada menelantarkan tamu,” jawab laki-laki itu membuat sang istri hanya diam semakin tak percaya dengan keputusan suaminya

Referensi pihak ketiga

Bahkan si laki-laki memerintahkan kepada istrinya agar mencegah anak-anak mereka jangan sampai terbangun, dan memilihat jatah makanan terakhir mereka disembelih.

Akhirnya tamu pun di jamu dengan baik , dan kemeudia bergegas pergi karena hujan mulai reda. Namun , mengejutkan sontak Ubaidillah berkata kepada temannya “

“ Serahkan uang perjalanan kita kepadanya. Ia telah menjamu kita dengan kambing satu-satunya yang ia punya. Padahal anak-anaknya butuh makan. Sungguh ia orang yang baik, tidak memiliki sumber penghasilan selain kambing itu, namun justru ia menyembelihnya demi untuk memuliakan tamu,” kata Ubaidillah.

Sang istri hanya bisa menangis haru , lantaran kambingnya tadi digantikan dengan uang yang jumlahnya sepuluh kali lipat dari nilai kambing itu. Mereka tak menyangka, kebaikan yang ikhlas itu dibalas oleh Allah dengan menghilangkan kekhawatiran bahwa anak-anaknya akan kelaparan. Air mata kesedihan sang istri berubah menjadi air mata kebahagiaan dan kesyukuran.

Sungguh Menginspirasi, bisakah kita seperti mereka ?

Referensi sumber : www. kisahikmah.com/kambing-terakhir/

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: