BELGIA, Saya Datang [LAGI]- Mulai Insiden Ketinggalan Pesawat Sampai Tidak DIKENALI!
Monday, 11 May 2020
Add Comment
Tulisan ini adalah bentuk apreasiasi saya terhadap segala pencapaian yang saya alami selama perjalanan ini. Saya sempat kefikiran menuliskan ini sejak saya pertama kali ( meski)ini yang kedua kali saya menginjakkan kaki di salah satu negara Eropa Barat ini, negara yang terkenal dengan cokelatnya (saya sendiri bukan penggemar cokelat) - meski sangat terkenal,tidak membuat saya menggemari cokelat, maybe someday!
Photo pertama dari HP OPPO A3S saat pertama tiba di Ghent, Belgia tempat dimana saya akan hidup selama 2 tahun lamanya ( 2018-2020) |
Hari itu di penghujung Agustus, Jumat 31 Agustus 2018, adalah hari bersejarah dimana saya berangkat dari Talawe, Sidenreng Rappang menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar setelah 6 jam-an melakukan perjalanan dengan mobil bersama para sahabat adzatisah ( Ust Hizbullah dan Ust Zulfikar), Alhamdulillah robbil alamin. Setidaknya ada yang antar ke bandara....Supaya gak sedih-sedih amat ya..hari benar-benar terasa perpisahan dengan ASSALAM kesayangan tempat saya menimba ilmu agama dan mengabdikan' sedikit' ilmu saya yang meski berat haru sata tinggal demi sebuah mimpi.
Bersama Sahabat-Sahabat ( Atdzatidzah) ASSALAM |
Para santri hafidz Quran yang InshaAllah adalah calon penghuni surga dan doanya Makbul |
Dalam fikiran saya saat itu masih seperti mimpi sesuatu yang saya tidak sangka-sangka akhirnya malah dapat. Waktu itu saya cukup pesimis lantaran beberapa dokumen yang cukup kurang bersaing dibanding dengan kandidat lainnya. Namun, kun fayakun, terjadi maka terjadilah. Akhirnya dapat kesempatan ke Eropa lagi untuk menempuh S2 di negara ibukota Uni Eropa ini.
Hari itu bercampur sedih dan haru serta bahagia, akhirnya saya kembali menggali mimpi yang sempat terkubur di tahun 2017, namun tidak ada gunanya menyesali yang sudah terjadi. Kalau sudah terjadi, sudahlah. Allah selalu punya rencana terbaik buat hamba-Nya. Ketika satu nikmat satu dicabut maka akan datang yang lebih baik. Tugas kita hanya meng-imani ini!
Setelah berphoto ria bersama sahabat Adzatisah akhirnya aku masuk ruang check in dan menimbang segala-segala yang perlu ditimbang. Aku tidak ingin mengulangi kisah kelam saat 2016 lalu pas mau ke Belanda sudah salah bandara hampir ketinggalan pesawat pula....Kali saya pastikan tidak ada kendal ( fikirku)- lihat selanjutnya@
Hari itu cukup lancar, penerbangan yang dijadwalkan take off 15.15 tidak mengalami perubahan, dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Soekarno Hatta pesawat landing tepat jam 16.35 ( 1 jam lebih lambat) jadi butuh 2 jam 20 menit terbang dari Makassar ke Jakarta. VLIR- UOS baik langsung kasi pesawat no 1 di Indonesia, Garuda Indonesia.
Senyum perpisahan dengan Ust. Hizbullah |
Pesawat saya terbang dari Jakarta ke Amsterdam Schipol (Belanda) pada pukul 18.45 , waktu yang cukup mepet untuk mengurus imigrasi dan lain-lain. Alhamdulillah, karena sebelumnya saya sudah naik KLM sehingga tahu prosedurnya. Akhirnya saya berhasil masuk pesawat KLM yang megahnya sama seperti yang kita tahu atau bagi yang belum pernah, kira-kira seperti gambar di bawah ini:
Suasana Pesawat KLM (Dalam) tampak luas dan megah! |
Suasana dalam PESAWAT KLM-Bismillah OTW to Amsterdam |
Perjalanan akan memakan waktu 16 jam 15 menit, cukup singkat dari yang pernah saya alami sampe 21 jam ( waktu tahun 2016 dan 2017) . Pesawat sempat transit di Kuala Lumpur. Sempat turun dari pesawat dan untuk pertama kalinya di Malaysia ( walau cuma di Bandara haha)...suatu saat pengen ke negara ini Malaysia, Kuala Lumpur salah kota yang ingin saya kunjungi di masa depan sekaligus mengunjungi keluarga. Amiin
Salah satu majalah di Bandara Kuala Lumpur yang didisplay saat transit |
Saya gak berani keluar, takut ketinggalan pesawat jadi disini saja! haha |
Satu yang saya suka dari KLM ini karena dia menyiapkan makanan halal. Alhamdulillah dan telah ditulis ditiket pas dikirimin sama koordinator international program. Dari nama MUHAMMAD saja dia sudah baca kalau saya Muslim. Salute....
Oh ya jadi jenis penerbangan saya adalah connectIon Flight, jadi pindah-pindah pesawanya cukup sering dari Makassar -Jakarta- Kuala Lumpur- Amsterdam- Brussels
Setidaknya 3 kali ganti pesawat selama perjalanan ini. Dan ada satu insiden, saya ketinggalan pesawat yang menuju Brussels (Belgia)- gara-gara panjangnya antrian imigrasi dan jauhnya serta luasnya bandara Schipol Belanda. Mungkin karena sendiri ya haha. Saat tiba di Schipol, pukul 6 pagi GMT( Waktu Eropa) dan akan gati pesawat di bandara Schipol ke Belgai dan akan menempuh awaktu cukup singkat hanya 30 menit saja...namun antrianya buat imigrasi yang gilaaa panjangnya....
Hal yang paling suka saya lakukan adalah mengecek MAP posisi pesawat, dan ini saya photo saat sudah d atas benua Eropa |
Saat tengah perjalanan tepat di atas Mekkah! ( Cuma Lewat Aja) |
Sesaat sebelum landing di Amesterdam, Belanda |
Alhamdulilllahnya, KLM juga sangat baik karena ketinggalan pesawat bukan karena kelalaian saya, namun karena waktu yang cuma 50 menit antri imigrasi buat check in lagi, cukup singkat maka digantikan dengan pesawat lain. Alhamdulilah bisa sampe Brussels sekitam jam 10 -an di Brussels Airport, dengan selamat meski sempat deg-degan karena waktu ada penjemputan dari pihak PPI Ghent namun tidak untuk saya karena saya sendiri dan melewati waktu penjemputan.
Muka tetap rilex meski ketinggalan pesawat dan tidak ada jaringan internet! |
Bersambung.....
0 Response to "BELGIA, Saya Datang [LAGI]- Mulai Insiden Ketinggalan Pesawat Sampai Tidak DIKENALI! "
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di website kami