Diledek Bertangan Ayam, Bukannya Marah Malah Dibalas Begini, Tak Disangka!
Wednesday, 15 July 2020
Add Comment
Setiap yang ada pada diri akan sulit dirasakan sama oleh orang lain. Apa
yang terjadi pada diri, maka diri pulalah yang merasakan. Manusia kritis bukan
karena apa yang dilihatnya tetapi karena apa yang dirasakannya
Berikut adalah salah satu kisah seorang ayah dan seorang anak yang
berada dalam kondisi perasaan yang berbeda.
Ilustrasi 1 |
Seorang anak yang baru masuk sekolah dasar di Malaysia menginspirasi
netizen. Itu semua karena kelapangan hati dan pikiran positif dalam memandang
perbedaan yang ia miliki.
Lewat sebuah status yang dibagikan ke akun Facebook, William Foo, ayah
dari anak ini membagikan kisah anaknya.
Beberapa hari yang lalu, anak sulungnya ditanya mengapa tangannya
terlihat berbeda.
“mengapa tanganmu terlihat seperti tangan ayam ?” kata temannya
di kantin sekolah
Ilustrasi 2 |
"Tanganku terlihat seperti kaki ayam, bukan tangan ayam," Jawabnya dengan polos tanpa ekspresi tersinggung.
Mendengar jawaban dari anaknya, William merasa terharu. Ia tak menyangka
jika anaknya sudah tumbuh besar, berhati besar, dan tidak merasa
terdiskriminasi dengan kondisinya yang berbeda dari kebanyakan teman-temanya.
Anak William menderita kelainan fisik karena turunan genetik. Tangan
anak lelakinya lebih pendek dari tangan biasanya, ia juga hanya punya empat
jari. Sedangkan kondisi anak perempuannya dikabarkan lebih parah dari pada sang
kakak.
Meski terharu, tetap ada perasaan cemas yang menghantui William.
Bagaimana jika anaknya justru dirisak di sekolah.
Maka itu William bertanya lagi, apakah ada teman-teman di sekolah yang
meledeknya. Jawabannya tidak mengejutkan. Banyak anak-anak di sekolah yang
menertawakan dan meledek kondisinya.
Mendengar jawaban anaknya, ia kemudian bertanya lagi bagaimana perasaan
anaknya. Kesalkah ia?
Alih-alih marah atau berkecil hati, anak laki-lakinya itu justru
memberikan jawaban yang menginspirasi banyak orang. Jawaban anak kecil yang
baru masuk SD itu justru membuatnya terdengar lebih dewasa dari pada
orang-orang dewasa di sekitarnya.
“banyak orang menertawakanku. Jika mereka mau mengolokku ya sudah
biarkan saja. Toh aku tetap bias melakukan berbagai hal dan makan dengan kedua
tanganku,” jawab anaknya.
William kemudian membagikan kisahnya ke facebook. 74 ribu orang menyukai
statusnya, 19 ribu orang mengomentari kisah anaknya yang inspiratif, dan sekitar
43.000 orang membagikan kisahnya.
Kisah positif anak sulungnya tentu membuat Willian bangga. Namun, saat
teringat anak perempuannya yang masih bayi, Ia merasa khawatir. Ia takut anak
perempuannya tidak setegar si kakak apabila dirisak nanti.
Walau begitu netizen tampaknya banyak memberikan William tambahan energi
positif. Komentar membangun semangat berhamburan di kolom komentar unggahannya.
Begitu pula kiriman rasa kasih sayang dari netizen untuk anak kecil yang tegar
itu.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah di atas, bukan hanya tentang
anak yang tegar menerima perbedaan dirinya. Namun tentang anak yang berhasil
mendorong energi orangtuanya yang iba akan kondisinya.
Sahabat Inspirasi epanjang kehidupan ini, bukan penyandang disabilitas
yang tidak bisa menyesuaikan keadaan sekitarnya. Namun orang-orang
disekitarnyalah yang tidak bisa menerima penyandang disabilitas. Hal itu Nampak
dari bully dan
diskriminasi yang masih terjadi.
Perbedaan bukan pemisah jarak, tapi perbedaan harus menjadi penyatu
jarak.
Sumber : diadaptasi dari kumparan.com dengan
sedikit perubahan agar alur cerita lebih muda dimengerti oleh pembaca
0 Response to "Diledek Bertangan Ayam, Bukannya Marah Malah Dibalas Begini, Tak Disangka!"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di website kami